Belajar Naik Sepeda

Waktu Nia umur dua tahun, tidak terlalu suka dengan sepeda (waktu itu sepeda roda tiga). Kalo menaikinya, selalu duduk menyamping; tidak mau duduk menghadap depan. Pokoknya, umi nyerah deh memberitahunya.

Sewaktu Nia berumur 4,5 tahun di pertengahan tahun 2005 (sewaktu duduk di TK nol kecil), Nia dibelikan sepeda roda empat di Palembang. Mulanya, Nia kesulitan untuk mengayuhnya. Kata Nia, "Nia nggak bisa. Nggak bisa." Tapi terus disemangati. Dan Nia mau terus mencoba. Alhamdulillah. Nia sudah tahu cara mengayuh sepeda roda empat.

Kemudian, Nia diajak untuk berlatih di jalan aspal yang berbatu. Mulanya, Nia tidak mampu. Kata Nia, "Nianya nggak kuat." Tapi, lama-kelamaan, Nia bisa.

Terima kasih ya, Nia mau belajar.

Setelah ke Jepang, Nia belum belajar sepeda lagi. Mau beli sepeda baru, mahalnya... mmm mmm minta ampun dehh... Cari-cari sepeda bekas, nggak ada. Waktu ke pasar murah (jual barang-barang yang baru dan sudah dipakai), lupa nih bulan April 2007 atau Oktober 2007 ya, Alhamdulillah, dapet sepeda mini warna merah muda. Sesuai dengan warna kesayangan Nia. Harga awalnya 800 yen; ditawar menjadi 600 yen (kalo pengali ke rupiahnya lagi 100, harga sepeda ini 60 ribu rupiah). Bandingkan kalau beli yang baru di sini, rata-rata di atas 10ribu yen (kalau pengali ke rupiahnya lagi 100, harga sepeda baru ya... di atas 1 juta rupiah). Alhamdulillah, tercapai keinginan Nia buat punya sepeda di sini.

Nia pakai sepeda roda empat ini sampai hari Rabu, 7 Mei 2008. Ketika mengayuh sepeda ini di sekitar perumahan tempat kami tinggal, Nia bertemu dengan 3 orang anak laki-laki, teman sekolah Nia. Mereka bertanya dengan heran. Umi tidak bisa menangkap semua kata mereka. Sepertinya, intinya, mereka heran kenapa Nia belum bisa sepeda roda dua.

Akhirnya, pada hari itu juga, roda kecilnya dibuka satu (yang di sebelah kanan). Nia bersepeda roda tiga selama dua hari Rabu dan Kamis. Jumat sore, roda kecil yang di sebelah kiri, dibuka juga. Mulai hari Jumat itu, 9 Mei 2008, Nia belajar bersepeda roda dua.

Awalnya.... banyak jatuhnya. Nia bilang, "Baru ngerasain pertama kali."


Minggu, 11 Mei 2008; waktu siang hari, langitnya cerah berawan, anginnya agak kencang (di jadwal perkiraan cuacanya, angin berskala 7 dan 8). Aba Nia dari kemarin memang sudah menjanjikan untuk nemenin Nia belajar bersepeda. Alhamdulillah, sore harinya, Nia sudah bisa bersepeda roda dua.

Alhamdulillah.
Terima kasih, Agnia. Terima kasih, Aba.

Nia, selamat ya...

Ganti Lagiiii

Ganti lagiiiiiii...

Kali ini Nia cari warna pilihannya.

Ganti Warna

Kata Nia, sekarang Nia lagi senang dengan warna biru.

Catatan tentang Nia Belajar Baca Buku Iqro'

Cerita kegiatan Nia.

Agustus 2004, Nia dibelikan buku Iqro' oleh aba. Aba beli bukunya di Jatinangor, di sebuah toko buku di dekat kampus Universitas Padjadjaran (Unpad). Lho, kok aba belinya jauh banget, di Jatinangor? Iya... waktu itu aba lagi kursus bahasa di kampus Unpad, Jatinangor. Umi pesan buku Iqro' ke aba. Alhamdulillah, dapat.

Pertengahan Mei s.d Pertengahan Juli 2005, Nia ikut TPA di Masjid Jauharul Iman, di Plaju. Di rumah juga belajar. Sampai Iqro' jilid 3 (awal).

Akhir tahun 2005, Nia sudah hampir selesai jilid 3.

Awal tahun 2006, umi Nia lalai mengajarkan Nia. Nia banyak sekali acara nonton tivi-nya. Jadi, bulan Februari 2006, Nia banyak lupa pelajaran Iqro'-nya. Akhirnya mulai lagi dari awal jilid 3.

Karena kelalaian umi, Nia jadi suka mundur lagi - mundur lagi bacanya. Jadi lama naik jilidnya. Maafkan umi, ya...

Sejak Maret 2006, supaya Nia bersemangat buat belajar baca buku Iqro', Nia selalu dijanjikan hadiah. Apa aja. Buku, kue, buah, dan lain-lain. Alhamdulillah, walau pelan-pelan, Nia tetap semangat. Terima kasih, Nia.

Februari 2007, Nia sudah masuk jilid 5 halaman 15.

Agustus 2007, jilid 5 halaman 21.

Desember 2007, Nia sudah masuk jilid 6. Halaman 6. Alhamdulillah.

Januari 2008, jilid 6 halaman 8.

Akhir Februari 2008, jilid 6 halaman 13.

3 Maret 2008, masuk jilid 6 halaman 14.

Akhir Maret, sudah selesai jilid 6 halaman 16.

Awal April, jilid 6 masuk halaman 17.

Ayoooo Niaaaa..... Tetap semangaaaattttt, yaaa......
(Uminya juga mesti semangat donggg...).

Ternyata...

Mulai awal bulan Maret 2008, Nia batuk (dan pilek juga, akhirnya). Karena sekali batuk, jadi batuk berantai..., diputuskan untuk berobat ke dokter (Selasa, 4 Maret).

Obat habis pun, batuknya masih ada sedikit. Setelah empat hari sekolah, Nia demam. Sampai matanya merah dan tangannya bergetar. Hari Kamis, 13 Maret, ke dokter lagi.

Malamnya, ada dua bintik di badan Nia. Terfikir juga apakah itu cacar airkah; tapi tidak yakin.
Besok paginya, mulai tampak beberapa bintik di badannya. Sedikit bertambah keyakinan bahwa Nia terkena cacar air. Meskipun malu sudah bolak-balik, diputuskan untuk ke dokter lagi.

Ternyata, Nia dinyatakan positif terkena cacar air. Libur satu minggu. Meskipun Nia ingin pergi ke sekolah, namun apa daya. Mau tidak mau, Nia mesti istirahat di rumah; setidaknya biar tidak menulari teman-temannya di sekolah.

Komentar Nia tentang "bintil-bintil cacar air" ini adalah: "hajimete mita" (baru pertama kali melihatnya).

Alhamdulillah, Nianya tetap dapat beraktifitas seperti biasa. Karena itu, Nia bisa mengerjakan pe-ernya seperti biasa.

Syafakillah, Agnia.... Mudah-mudahan bisa segera sekolah ya...

Jalan-jalan ke Aquarium Notojima

Hari Minggu, 28 Oktober 2007. Rombongannya 4 mobil. Mobil Aliyah-chan, mobil Reika-chan, mobil Nadhira-chan dan mobil Nia. Nia senang sekaliiii.... Setelah sampai di Notojima, makan siang bersama-sama; tapi Nia lebih banyak mainnya daripada makannya. (Foto di sini, ada juga kiriman dari Mama-nya Nadhira-chan. Terima kasih, ya...)